1. Pengertian ranah penilaian psikomotor
Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan
dengan keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima
pengalaman belajar tertentu. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan
dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan
sebagainya. Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson (1956) yang
menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan
(skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya
merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan
hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk
kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Hasi belajar kognitif dan hasil
belajar afektif akan menjadi hasil belajar psikomotor apabila peserta didik
telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang
terkandung dalam ranah kognitif dan ranah afektif.
2. Ciri-ciri Ranah Penilaian Psikomotor
Ranah psikomotor berhubungan dengan hasil
belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot
dan kekuatan fisik. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan aktivitas
fisik, misalnya; menulis, memukul, melompat dan lain sebagainya.
3. Contoh Pengukuran Ranah Penilaian Psikomotor
Beberapa ahli yang menjelaskan cara menilai
hasil belajar psikomotor. Ryan (1980) menjelaskan bahwa hasil belajar
keterampilan dapat diukur melalui :
- pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung,
- sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap,
- beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya.
Sementara itu Leighbody (1968) berpendapat bahwa penilaian hasil
belajar psikomotor mencakup:
- kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja,
- kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urut-urutan pengerjaan,
- kecepatan mengerjakan tugas,
- kemampuan membaca gambar dan atau simbol,
- keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan.
Dari
penjelasan di atas dapat dirangkum bahwa dalam penilaian hasil belajar
psikomotor atau keterampilan harus mencakup persiapan, proses, dan produk.
Penilaian dapat dilakukan pada saat proses berlangsung yaitu pada waktu peserta
didik melakukan praktik, atau sesudah proses berlangsung dengan cara mengetes
peserta didik.
Penilaian psikomotorik dapat dilakukan dengan menggunakan observasi atau pengamatan. Observasi sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar atau psikomotorik. Misalnya tingkah laku peserta didik ketika praktik, kegiatan diskusi peserta didik, partisipasi peserta didik dalam simulasi, dan penggunaan alins ketika belajar.
Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan itu berlangsung. Pengamat terlebih dahulu harus menetapkan kisi-kisi tingkah laku apa yang hendak diobservasinya, lalu dibuat pedoman agar memudahkan dalam pengisian observasi. Pengisian hasil observasi dalam pedoman yang dibuat sebenarnya bisa diisi secara bebas dalam bentuk uraian mengenai tingkah laku yang tampak untuk diobservasi, bisa pula dalam bentuk memberi tanda cek (√) pada kolom jawaban hasil observasi.
sumber:http://anaksintong.blogspot.com/2012/04/ranah-penilaian-psikomotor.html
0 komentar:
Posting Komentar