Selasa, 20 Mei 2014

KERJASAMA INDONESIA DALAM ASEAN



BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asia Tenggara meliputi Semenanjung Indocina dan Melayu serta beberapa kepulauan di sekitarnya. Terdiri atas sebelas negara yang dapat dibedakan menjadi dua kawasan, yaitu kawasan benua (Myanmar, Thailand, Kampuchea, Laos, Vietnam, dan Malaysia Barat) dan kawasan kepulauan (Malaysia Timur, Singapura, Brunei Darussalam, Indonesia, Timor Leste, dan Filipina). 
Di wilayah Asia khususnya Asia Tenggara terdapat sebuah bentuk kerjasama yang dituangkan dalam sebuah organisasi bernama ASEAN. Kerjasama regional ini berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967 oleh 5 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Kelima negara tersebut menyepakati Deklarasi Bangkok yang isi pokoknya adalah bahwa mereka bersepakat untuk bekerjasama dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendorong tercapainya perdamaian regional. Keanggotaan ASEAN mengalami perkembangan ketika Brunei Darussalam diterima sebagai anggota penuh pada tanggal 8 Januari 1984, dan Vietnam menambah jumlah anggota ASEAN menjadi 7 setelah resmi diterima sebagai anggota pada tanggal 28 Juli 1995. Keikutsertaan Myanmar dan Laos menambah anggota ASEAN menjadi 9 anggota.
1.2 Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah latar belakang berdirinya ASEAN?
2.      Apa tujuan dibentuknya ASEAN?
3.      Bagaimanakah peran Indonesia dalam ASEAN?
4.      Apa sajakah bentuk-bentuk kerjasama Indonesia dalam ASEAN?
5.      Apa keuntungan bagi Indonesia bergabung dalam ASEAN?


1.3 Tujuan
1.      Untuk mengetahui latar belakang berdirinya ASEAN.
2.      Untuk mengetahui tujuan dibentuknya ASEAN.
3.      Untuk mengetahui peran Indonesia dalam ASEAN.
4.      Untuk mengetahui bentuk-bentuk kerjasama Indonesia dalam ASEAN.
5.      Untuk mengetahui keuntungan bagi Indonesia bergabung dalam ASEAN.


BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang ASEAN
Letak  Asia  Tenggara  sangat  strategis. Kekayaan  alamnya  sangat  melimpah. Ini  membuat  bangsa  lain  menjadi  iri  dan  ingin  menguasainya. Buktinya, sejak  abad  ke-15  bangsa  Eropa  sudah  mengacak-acak  Asia  Tenggara. Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis, Amerika  Serikat, dan  Belanda  ke  Asia  Tenggara  tidak  hanya  ingin  berdagang. Penjajahan  bangsa  Inggris  atas  Malaysia, Singapura, Myanmar, dan  Indonesia; Penjajahan  bangsa  Spanyol  dan  Amerika  Serikat  atas  Filipina; penjajahan  bangsa  Belanda  atas  indonesia; penjajahan  bangsa  Prancis  atas  laos, Kampuchea, dan  Vietnam; serta  penjajahan  bangsa  Portugis  atau  Timor-Timur  adalah  contoh  nyata  betapa  besar  keinginan  bangsa  Eropa  dan  Amerika  menguasai  Asia  Tenggara. Terbentuk pada tahun 8 Agustus 1967 ditandai dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok. Pada saat itu, Deklarasi Bangkok ditandatangini oleh lima perwakilan negara yaitu Mentri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina.
Negara-negara  yang  dijajah  tersebut  akhirnya  dapat  melepaskan  diri  dari  penjajahan. Mereka  merasa  senasib  dan  memiliki  banyak  persamaan. Persamaan-persamaan  tersebut  menimbulkan  perasaan  setia kawan. Akhirnya, ada  lima  negara  di  wilayah  Asia  Tenggara  sepakat  untuk  membentuk  sebuah  organisasi. Kelima  negara  tersebut  adalah  Indonesia, malaysia, Thailand, Singapura, dan  Filipina.
       Pada  tanggal  5-8  Agustus  1967  kelima  negara  tersebut  mengadakan  pertemuan  di  tepi  Pantai  Bangsaem, bangkok, Thailand. Pertemuan  tersebut  dihadiri  oleh  lima  orang  yang  merupakan  wakil  dari  lima  negara. Kelima  orang  tersebut  sebagai  berikut.
  1. Adam  Malik; Menteri  Presidium  Urusan  Politik/Menteri  Luar  Negeri  indonesia.
  2. Tun  Abdul  Razak; Wakil  Perdana  Menteri  Pembangunan  Malaysia.
  3. Thanat  khoman; Menteri  Luar  Negeri  Thailand.
  4. S. Rajaratnam; Menteri  Luar  Negeri  Singapura.
  5. Narciso  Ramos, Menteri  Luar  Negeri  Filipina.
Pada  tanggal  8  Agustus  1967  di  Bangkok, Thailand  dan  melalui  penandatanganan  Deklarasi  Bangkok oleh  Menteri  Luar  Negeri  Filiphina, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan  Singapura, maka  dibentuklah  sebuah  organisasi, yaitu  ASEAN  (Association  of  South  East  Asian  Nation). ASEAN didirikan pada saat perang dingin berlangsung, hal itu yang membedakan ASEAN dengan organisasi internasional lainnya. ASEAN bukan merupakan organisasi regional pertama yang ada di Asia Tenggara. Sebelum ASEAN terbentuk terdapat beberapa organisasi regional di Asia Tenggara namun ruang lingkup dan anggota negara yang terbatas yaitu SEATO (Southeast Asia Treaty Organiszation), ASA (Association of South East Asia), dan Maphilindo. Berdirinya ASEAN merupakan hasil dari rasa kepercayaan yang tinggi terhadap sesama anggotanya. Adanya rasa kepercayaan yang tinggi dan keinginan untuk tetap menjaga hubungan baik dengan sesama negara di Asia Tenggara mendorong terbentuknya ASEAN. Pada awal mula pembentukan ASEAN beranggotakan lima negara yaitu Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand dan Philipina. Kelima negara tersebut merupakan negara pemrakarsa ASEAN. Keanggotaan ASEAN terbuka untuk negara-negara Asia Tenggara, oleh karena itu, pada perkembangannya negara-negara Asia Tenggara lainnya turut bergabung dalam ASEAN diantaranya yaitu Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja. Negara-negara anggota ASEAN memiliki bentuk pemerintahan yang berbeda-beda, oleh karena itu, negara-negara ASEAN memiliki prinsip non interference yaitu prinsip yang tidak mencampuri urusan negara lain.

Factor-factor terbentuknya ASEAN dibedakan menjadi factor internal dan eksternal sebagai berikut:
§  Factor internal, yaitu adanya tekad bersatu untuk memperjuangkan kepentingan bersama dan sama-sama sebagai bekas negara jajahan barat.
§  Faktor eksternal yaitu adanya perang Vietnam (Indo-Cina) dan sikap RRC ingin mendominasi Asia Tenggara
Mula-mula  anggota  ASEAN  hanya  lima  negara, yaitu  Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura  dan  Filiphina. Pada  tanggal  7  Januari  1984, negara  Brunei  Darussalam  menjadi  anggota  keenam  ASEAN. Selanjutnya, pada  tanggal  28  Juli  1995, negara  Vietnam  menjadi  anggota  ketujuh  ASEAN. Negara  Laos  dan  Myanmar  menjadi  anggota  kedelapan  dan  kesembilan  ASEAN  pada  tanggal  23  Juli  1997. Kampuchea  tidak  mau  ketinggalan. Negara  ini  bergabung  menjadi  anggota  kesepuluh  ASEAN  pada  tanggal  16  Desember  1998.  Pada  saat  ini, kesepuluh  negara  di  Asia  Tenggara  itulah  yang  menjadi  anggota  ASEAN.
2.2 Tujuan ASEAN
Tujuan  pembentukan  ASEAN  tertuang  dalam  Piagam  ASEAN  yang  memuat  hal-hal  sebagai  berikut:
1.      Memelihara  dan  meningkatkan  perdamaian, keamanan, dan  stabilitas  serta  lebih    memperkuat  nilai-nilai  yang  berorientasi  pada  perdamaian  di  kawasan;
2.      Meningkatkan  ketahanan  kawasan  dengan  memajukan  kerja  sama  politik, keamanan, ekonomi, dan  sosial  budaya  yang  lebih  luas;
3.      Mempertahankan  Asia  Tenggara  sebagai  Kawasan  Bebas  Senjata  Nuklir  dan  bebas  dari  semua  jenis  senjata  pemusnah  massal  lainnya;
4.      Menjamin  bahwa  rakyat  dan Negara-Negara  Anggota  ASEAN  hidup  damai  dengan  dunia  secara  keseluruhan  di  lingkungan  yang  adil, demokratis, dan  harmonis
5.      Menciptakan  pasar  tunggal  dan  basis  produksi  yang  stabil, makmur, sangat  kompetitif, dan  terintegrasi  secara  ekonomis  melalui  fasilitasi  yang  efektif  untuk  perdagangan  dan  investasi, yang  di  dalamnya  terdapat  arus  lalu  lintas  barang, jasa-jasa  dan  investasi  yang  bebas; terfasilitasinya  pergerakan  pelaku  usaha, pekerja  profesional, pekerja  berbakat  dan  buruh; arus  modal  yang  lebih bebas;
6.      Mengurangi  kemiskinan  dan  mempersempit  kesenjangan  pembangunan  di  ASEAN  melalui  bantuan  dan  kerja  sama  timbal  balik;
7.      Memperkuat  demokrasi, meningkatkan  tata  kepemerintahan  yang  baik  dan  aturan  hukum, dan  memajukan  serta  melindungi  hak  asasi  manusia  dan  kebebasan-kebebasan  fundamental, dengan  memperhatikan  hak-hak  dan  kewajiban-kewajiban  dari  Negara-Negara  Anggota  ASEAN;
8.      Menanggapi  secara  efektif, sesuai  dengan  prinsip  keamanan  menyeluruh, segala  bentuk  ancaman, kejahatan  lintas-negara  dan  tantangan  lintas  batas;
9.      Memajukan  pembangunan  berkelanjutan  untuk  menjamin  perlindungan  lingkungan  hidup  di  kawasan, sumber  daya  alam  yang  berkelanjutan, pelestarian  warisan  budaya, dan  kehidupan  rakyat  yang  berkualitas  tinggi;
10.  Mengembangkan  sumber  daya  manusia  melalui  kerja  sama  yang  lebih  erat  di  bidang  pendidikan  dan  pembelajaran  dan  sepanjang  hayat, serta  di  bidang  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi, untuk  pemberdayaan  rakyat  ASEAN  dan  penguatan  Komunitas  ASEAN;
11.  Meningkatkan  kesejahteraan  dan  penghidupan  yang  layak  bagi  rakyat ASEAN  melalui  penyediaan  akses  yang  setara  terhadap  peluang  pembangunan  sumber  daya  manusia, kesejahteraan  sosial, dan  keadilan;
12.  Memperkuat  erja  sama  dalam  membangun  lingkungan  yang  aman  dan terjamin  bebas  dari   narkotika  dan  obat-obat  terlarang  bagi  rakyat  ASEAN;
13.  Memajukan  ASEAN  yang  berorientasi  kepada rakyat  yang  di  dalamnya  seluruh  lapisan  masyarakat  didorong  untuk  berpartisipasi  dalam, dan  memperoleh  manfaat  dari, proses  integrasi  dan  pembangunan  komunitas  ASEAN;
14.  Memajukan  identitas  ASEAN  dengan  meningkatkan  kesadaran  yang  lebih  tinggi  akan  keanekaragaman  budaya  dan  warisan  kawasan; dan
15.  Mempertahankan  sentralitas  dan  peran  proaktif  ASEAN  sebagai  kekuatan  penggerak  utama  dalam  hubungan  dan  kerja  samanya  dengan para  mitra  eksternal  dalam  arsitektur  kawasan  yang  terbuka, transparan, dan  inklusif.
Tujuan  ASEAN yang tercantum  dalam  Deklarasi  bangkok, yaitu :
  1. Mempercepat  pertumbuhan  ekonomi, kemajuan  sosial, dan  perkembangan  kebudayaan  di  kawasan  Asia  Tenggara;
  2. Meningkatkan  perdamaian  dan  stabilitas  regional;
  3. Meningkatkan  kerja  sama  di  bidang  ekonomi, sosial, teknik, ilmu  pengetahuan, dan  administrasi;
  4. Meningkatkan  kerja  sama  di  bidang  pertanian, industri, perluasan  perdagangan, perbaikan  sarana  pengangkutan  dan  komunikasi, serta  peningkatan  taraf  hidup  rakyat;
  5. Memelihara  kerja  sama dengan  organisasi-organisasi  internasional  dan  regional  agar  semakin  mempererat  anggota  ASEAN;
           Secara  singkat  dapat  disebutkan  bahwa  maksud  dan  tujuan  didirikannya  ASEAN  adalah  untuk  meningkatkan  kerja  sama  di  bidang  ekonomi, sosial, budaya, dan  politik, serta  mewujudkan  ketertiban  dan  perdamaian  di  kawasan  Asia  Tenggara.
2.3 Peran Indonesia dalam ASEAN
Sejak Asean berdiri, Indonesia telah mengambil peran yang sangat penting. Peran pertama Indonesia ditunjukkan dengan ikut mendirikan Asean. Selanjutnya Indonesia diberi kepercayaan sebagai penyelenggara KTT Asean I. KTT ini dilaksanakan di Bali pada tanggal 23-24 Februari 1976. Salah satu kesepakatan yang dihasilkan KTT Asean I adalah pembentukan Sekretariat Asean di Jakarta. Adapun yang menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asean pertama adalah H.R. Dharsono, seorang putra Indonesia. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa negara kita cukup berperan besar dalam Asean. Indonesia juga berperan dalam menciptakan perdamaian. Indonesia banyak membantu negara-negara anggota Asean lain yang sedang mengalami konflik. Indonesia pernah menjadi penengah konflik antara Vietnam dan Kamboja. Konflik ini terjadi karena Vietnam menduduki Kamboja. Indonesia menjadi penengah kedua belah pihak sejak tahun 1987. Akhirnya, pada Konferensi Paris untuk Kamboja tahun 1991, Kamboja dan Vietnam menyepakati perjanjian damai.

Peran penting lainnya adalah saat Indonesia menjadi penengah antara Pemerintah Filipina dan Moro National Front Liberation (MNLF). Baik Pemerintah Filipina maupun MNLF sepakat untuk melakukan pertemuan di Indonesia dan membuat perjanjian damai.
  • Pada KTT Asean ke-9 tanggal 7‒8 Oktober 2003 di Bali, Indonesia mengusulkan pembentukan Komunitas Asean (Asean Community). Komunitas ini mencakup bidang keamanan, sosial-kebudayaan, dan ekonomi.
  • Pada tahun 2004, Indonesia menjadi negara yang memimpin ASEAN. Selama memimpin, Indonesia menyelenggarakan serangkaian pertemuan. Di antara pertemuan itu adalah Pertemuan Tingkat Menteri Asean (Asean Ministerial Meeting), Forum Kawasan Asean (Asean Regional Forum), Pertemuan Kementerian Kawasan mengenai Penanggulangan berbagai masalah yang terjadi, dan beberapa pertemuan lainnya.
  • Menjadi tuan rumah pertemuan khusus pasca Gempa Bumi dan Tsunami pada Januari 2005. Pertemuan ini bertujuan untuk membicarakan tindakan-tindakan mengatasi bencana Tsunami pada 26 Desember 2004. Negara Asean yang terkena tsunami adalah Indonesia, Thailand, dan Malaysia.
  • Pada bulan Agustus 2007 diresmikan Asean Forum 2007 di Jakarta. Forum ini diselenggarakan untuk mendukung terwujudnya Komunitas Asean 2015 diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi Asean ke-40.
  • Pada KTT Asean ke 19 tanggal 17-19 November 2011 Indonesia kembali menjadi tuan rumah, salah satu catatan penting peran Indonesia dalam Asean adalah kesepakatan Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara atau Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ). Traktat yang sebelumnya sudah disusun di Bangkok, Thailand akhirnya bisa diratifikasi selama Indonesia menjadi Ketua ASEAN. Lewat traktat ini, negara-negara anggota berkewajiban untuk tidak mengembangkan, memproduksi, atapun membeli, mempunyai atau menguasai senjata nuklir.
2.4 Bentuk-bentuk Kerjasama Indonesia Dalam ASEAN
Bentuk-bentuk kerjasama Indonesia dalam ASEAN meliputi berbagai bidang, diantaranya kerjasama dalam bidang ekonomi, perdagangan dan pariwisata, sektor pangan, pertanian dan kehutanan, sektor industri, pertambangan dan energi , sektor keuangan dan perbankan,  dan kerjasama dalam bidang sosial budaya, pendidikan serta kerjasama dengan pihak swasta.

1.      Kerjasama di Bidang Ekonomi 
Sejak KTT I di Bali tahun 1976, para menteri ekonomi ASEAN telah meningkatkan kegiatan mereka. Dalam Deklarasi Kesepakatan ASEAN dinyatakan bahwa dalam rangka kerjasama di bidang ekonomi beberapa program kegiatan telah disetujui, yaitu antara lain :
§  Komoditi utama, terutama pangan dan energy
§  Kerjasama di bidang industri
§  Kerjasama di bidang perdagangan
§  Pendekatan bersama atas persoalan komoditi internasional dan persoalan ekonomi di luar kawasan ASEAN
§  Mekanisme kerjasama ekonomi ASEAN.

2.      Sektor Perdagangan dan Pariwisata 
Kegiatan-kegiatan sektor ini telah mencapai banyak hasil yang nyata. Sejak bulan Januari 1978 telah berlaku perjanjian Preferensi Perdagangan. Perjanjian tersebut telah disahkan oleh kelima negara anggota ASEAN pada tahun 1977. Selama ini pengurangan tarif pada umumnya berkisar antara 10%-20%. Pengurangan sebesar ini dirasakan sangat kurang dan mulai tahun 1981 diharapkan semua negara ASEAN dapat melaksanakan pengurangan sampai 20%-25% untuk komoditi yang tercantum dalam PTA. 
Dalam upaya meningkatkan ekspor, diusahakan kerjasama dengan pemerintah Belanda dan Pasar Bersama Eropa. Selanjutnya pada tahun 1981 telah dibuka ASEAN Trade Promotin Centre di Rotterdam yang didahului oleh suatu ASEAN Food Fair. Dalam rangka mengingkatkan ekspor ke Jepang dan untuk menggalakkan investasi serta arus wisata Jepang ke Negara-negara ASEAN, dengan kerjasama pemerintahan Jepang, telah didirikan ASEAN Promotion Centre Of Trade, Investment and Tourism di Tokyo. Dalam sector pariwisata ini sendiri telah diusulkan sebuah proyek mengenai ASEAN sebesar 25% potongan tarif biasa dalam rangka kerjasama dengan perusahaan-perusahaan penerbangan ASEAN.

3.      Sektor Pangan, Pertanian dan Kehutanan 
Sesuai dengan kesepakatan ASEAN, salah satu program kerjasama ASEAN yang sangat penting adalah dalam bidang pangan. Sebagi kelanjutan kerjasama dalam bidang pangan tersebut, pada tanggal 4 Oktober 1979 para Menteri Luar Negeri ASEAN telah menandatangani ASEAN Security Reserver Agreement. Cadangan tersebut mengutamakan beras dan dititikberatkan untuk keperluan darurat tanpa terlalu mempersoalkan masalah harga. Jumlah penyangga beras yang telah disepakati dalam Food Security Reserve tersebut dibagi di antara keenam Negara ASEAN.

4.      Sektor Industri, Pertambangan dan Energi 
Pada tahun 1978 telah diselesaikan suatu Draft Basic Agreement In ASEAN Industrial Projects (Konsep Persetujuan Dasar tentang Proyek-Proyek Industri ASEAN). Kemudian perjanjian tersebut ditandatangani oleh Menteri-Menteri Luar Negeri ASEAN pada tahun 1980. Dalam hubungan ini, pada tahap pertama telah disepakati pendirian sebuah proyek industry ASEAN di tiap-tiap Negara anggota yakni :
1. Proyek Pupuk Urea di Indonesia
2. Proyek Pupuk Urea di Malaysia
3. Proyek Super Fosfat di Filipina
4. Proyek Mesin Diesel di Singapura
5. Proyek Abu Soda di Thailand

5.      Sektor Keuangan dan Perbankan 
Pada tahun 1981 atas usaha ASEAN Banking Council (Dewan Perbankan ASEAN) telah dibentuk ASEAN Finance Coorporation dengan Modal US $100 juta. Jumlah ini dibagi rata antara negara-negara ASEAN.
ASEAN Swap Arrangement (Rencana Swap ASEAN) adalah persetujuan yang ditandatangani pada tanggal 5 Agustus 1977. Badan ini memungkinkan salah satu Negara anggota yang menghadapai masalah likuiditas untuk menukarkan mata uangnya ke dalam US $ 100 juta, kemudian dinaikkan menjadi US $ 200 juta melalui persetujuan tambahan yang ditandatangani pada tanggal 26 September 1978

6.      Bidang Sosial Budaya 
Di dalam Deklarasi Kesepakatan ASEAN (Declaration Of ASEAN Concord) khususnya untuk bidang sosial budaya ditetapkan kerangka kerjasama sebagai berikut:
- Dalam bidang sosial
1.      Kerjasama dalam bidang pembangunan sosial, dengan penekanan pada kesejahteraan golongan berpendapatan rendah dan penduduk pedesaan, melalui perluasan kesempatan kerja yang produktif dengan pembayaran yang wajar.
2.      Bantuan bagi ikut sertanya secara aktif semua aktor dan lapisan masyarakat ASEAN, terutama kaum wanita dan pemuda, dalam usaha pembangunan.
3.      Intensifikasi dan perluasan kerjasama yang telah ada dalam menanggulangi masalah perkembangan penduduk di dalam wilayah ASEAN dan dimana mungkin, menyusun teori strategi baru dalam bekerjasama dengan badan-badan internasional yang bersangkutan.
4.      Intensifikasi kerjasama antar Negara anggota sebagaimana juga dengan badan-badan internasional yang berhubungan dengan itu dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika dan pengedaran obat bius secara tidak sah.

- Dalam bidang Kebudayaan dan Penerangan
1.      Perkenalan ASEAN dan Negara-negara anggotanya melalui sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya.
2.      Bantuan kepada cendekiawan, penulis, artis, dan wakil mass media ASEAN untuk memungkinkan mereka memainkan peranan yang lebih aktif dalam memupuk rasa kepribadian dan persahabatan regional.
3.      Menyebarluaskan pengkajian masalah-masalah Asia Tenggara melalui kerjasama yang lebih erat antara lembaga-lembaga nasional.
7.      Kerja  Sama  Politik  dan  Keamanan
Kerja  sama  ini  ditujukan  untuk  menciptakan  keamanan, stabilitas  dan  perdamaian  khususnya  di  kawasan  ASEAN  dan  umumnya  di  dunia. Kerja  sama    dalam  bidang  politik  dan  keamanan  dilakukan  menggunakan  alat  politik, seperti  berikut  ini.
a)      kawasan  Damai, Bebas  Dan  Netral  (Zone  of  Peace, Freedom  And  Neutrality/ZOPFAN);
b)      Traktat  Persahabatan  dan  erja  Sama  (Treaty  of  Amity  and  Cooperation/TAC  in  Southeast  Asia);
c)      Kawasan  Bebas  Senjata  Nuklir  di  Asia  Tenggara  (Treaty  on  Southeast  Asia  Nuclear  Weapon-Free  Zone/SEANWFZ). 
Selain  ketiga  instrumen  politik  tersebut, terdapat  pula  forum  kerja  sama  dalam  bidang  politik  dan  keamanan  yang  disebut  ASEAN  Regional  Forum  (ARF). Beberapa  bentuk  kerja  sama  politik  dan  keamanan  di  ASEAN, antara  lain  sebagai  berikut.
a)      Traktat  Bantuan  Hukum  Timbl  Balik  di  Bidang  Pidana  (Treaty  on  Mutual  Legal  Assistance  in  Criminal  Matters/MLAT).
b)      Konvensi  ASEAN  tentang  Pemberantasan  Terorisme  (ASEAN  Convention  on  Counter  Terrorism/ACCT). 
c)      Pertemuan  para  Menteri  Pertahanan  (Defence  Ministers  Meeting/ADMM)  yang  bertujuan  untuk  mempromosikan  perdamaian  dan  stabilitas  kawasan  melalui  dialog  serta  kerja  sama  di  bidang  pertahanan  dan  keamanan.
d)     Penyelesaian  sengketa  Laut  Cina  Selatan.
e)      Kerja  sama  pemberantasan  kejahatan  lintas  negara  yang  mencakup  pemberantasan  terorisme, perdagangan  obat  terlarang, pencucian  uang, penyelundupan  dan  perdagangan  senjata  ringan  dan  manusia, bajak  laut, kejahatan  internet, dan  kejahatan  ekonomi  internasional;
f)       Kerja  sama  di  bidang  hukum; bidang  imigrasi  dan  kekonsuleran; serta  kelembagaan  antarparlemen.
8.      Pendidikan dan Beasiswa 
Beberapa tahun belakangan ini kegiatan ASEAN di bidang pendidikan sangat besar. Diantara kegiatan yang sangat menarik adalah di bidang pemberia beasiswa kepada para siswa dan mahasiswa dari Negara-negara ASEAN. Institute Tekhnologi Asia di Bangkok setiap tahun menerima mahasiswa dari Negara-negara ASEAN untuk mempelajari dan mendalami satu bidang tertentu atas biaya pemerintah Amerika Serikat.
Dalam hal ini pemerintah Singapura setiap tahun menawarkan beasiswa kepada Negara-negara ASEAN lainnya. Untuk periode 1981-1982 telah ditawarkan sebanyak 93macam latihan khusus. Diantara latihan yang dberikan adalah penglolaan jasa pelabuhan udara, kesehatan dan keselamatan kerja industri, komunikasi bahari dan lain-lain.
Negara-negara ASEAN untuk tahun 1980-1981 memanfaatkan beasiswa untuk belajar di Universitas di Negara-negara ASEAN sendiri dan Jepang atas biaya yang diberikan oleh ASEAN-Japan Scholarship Fund (Dana Beasiswa ASEAN-Jepang). Juga ada beasiswa yang diberikan oleh Negara Belgia.
Bantuan Negara ketiga
Perhatian Negara ketiga terhadap ASEAN makin lama semakin besar. Perhatian itu antara lain berupa bantuan-bantuan yang diberikan oleh Jepang, Australia, Amerika Serikat, dan Masyarakat Eropa.

9.      Kerjasama dengan Pihak Swasta 
Para Menteri Ekonomi ASEAN telah menyetujui suatu kebijaksanaan untuk meningkatkan peran serta pihak swasta ASEAN dalam kerjasama ASEAN. Kamar dagang dn Industri ASEAN (ASEAN Chamber Of Commerce and Industri-CCI) adalah suatu badan swasta ASEAN yang menghimpun dan mengkoordinasikan kerjasama sektor swasta ASEAN.
Dalam hubungan ini ASEAN-CCI telah mengambil prakarsa bagi pendirian proyek industri komplementasi ASEAN dan industri ASEAN, ASEAN Industrial Joint Venture. Kini telah mulai pula diadakan kontak dengan kelompok kerja Pangan, Pertanian dan Kehutanan (Working Group On Food, Agriculture dan Foresty).


2.5 Keuntungan Indonesia Tergabung dalam ASEAN
Sebagai  sebuah  organisasi regional  di  kawasan  Asia  tenggara  yang  bersifat  non  militer  dan  non  politik, ASEAN  telah  mampu  menciptakan  stabilitas, perdamaian, dan  keteraturan  di  kawasan  sehingga  membantu  Indonesia  untuk  melanjutkan  program-program  pembangunan  di segala  bidang  dan  mendorong  Indonesia  untuk  menjadi  bangsa  yang  lebih  maju. Pada  intinya  hubungan  Indonesia  dengan  ASEAN  saling  menguntungkan.



BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ASEAN  (Association  of  South  East  Asian  Nation)   merupakan  organisasi  regional  di  kawasan Asia  Tenggara. ASEAN  didirikan  oleh  bangsa bangsa  Asia  Tenggara  atas  dasar  persamaan  nasib  dan  kepentingan  bersama. Lima  negara  yang  sepakat  menjadi  pelopor  membentuk  ASEAN  adalah  Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura  dan  Filipina. Organisasi  ini  didirikan  pada  tanggal  8  Agustus  1967  di  Bangkok, Thailand  dan  melalui  penandatanganan  Deklarasi  Bangkok oleh  Menteri  Luar  Negeri  Filiphina, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan  Singapura.
          Pada  awalnya, negara-negara  anggota  ASEAN  hanya  berjumlah  lima, namun  beberapa  tahun  setelah  berdirinya  ASEAN, lima  negara  lainnya  bergabung  ke  dalam  Anggota  ASEAN  secara  bertahap. Tujuan  didirikannya  ASEAN  adalah  untuk  meningkatkan  kerja  sama  di  bidang  ekonomi, sosial, budaya, dan  politik, serta  mewujudkan  ketertiban  dan  perdamaian  di  kawasan  Asia  Tenggara.
3.2 Saran
          Negara  kita, Indonesia  merupakan  salah  satu  anggota  ASEAN. Untuk  itu, kita  harus  membantu  mewujudkan  cita-cita  atau  tujuan  dari  ASEAN  itu  sendiri. Karena  bagaimanapun, tujuan  tersebut  merupakan  keinginan  dari   bangsa  kita  sendiri. Selain  itu, sebagai  negara  anggota  ASEAN  yang  terbesar, kita  harus  lebih  menunjukan  patisipatif  kita  dalam  mewujudkan  tujuan  tersebut.
Dalam proses pembuatan makalah ini, disadari ataupun tidak masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dalam penyempurnaan penulisan makalah ini, oleh karena itu perlu kiranya pembaca memperdalam lagi kajian mengenai topik yang dibahas khususnya menyangkut detailnya pokok bahasan kajian. Sehingga diharapkan pembaca dapat menghubungkan serta membandingkan makalah ini dengan literatur yang relevan guna memperoleh informasi atau pengetahuan yang sempurna. Kepada para pembaca hendaknya tidak hanya mengacu pada makalah ini, dan dimohon kritik dan saran didalam makalah ini.


                                                                                       


DAFTAR PUSTAKA
ASEAN Selayang Pandang, DIREKTORAT JENDERAL KERJASAMA ASEAN          DEPARTEMEN LUARNEGERI REPUBLIK INDONESIA 2007.
CPF. Luhulima,dkk, Masyarakat Asia Tenggara Menuju Komunitas ASEAN 2015
May, Rudi. 2008. Administrasi dan Organisasi Internasional. Bandung: Pustaka Pelajar
Wirhayanto, A. Kardiyat. 2013. Sejarah Asia Tenggara : Dari Awal Tumbuhnya Nasionalisme Sampai Terbangunnya Kerja Sama Asean. Diandra Primamitra.
THE ASEAN CHARTER, 2007.http://www.kompas.com. Edisi Selasa 11 Agustus 2009, Djauhari Oratmangun Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Departemen Luar Negeri RI. Diakses pada Sabtu, 21Nopember 2009





4 komentar:

Ayida mengatakan...

makasih ya tapi saya beri saran agar leih jelas lagi tahu gak sih

Unknown mengatakan...

mau main taruhan bola online, aman dan terpercaya. agent sbo ibc maxbet resmi. dengan promo bonus member baru dafftar segera di https://goo.gl/OQKZcJ
Whatsapp : +8498764303
BBM : 7AABD79C
WeChat : fifagol
LINE : fifagol
Bank Support : BCA, MANDIRI, BNI, BRI
Facebook : https://www.facebook.com/fifa.gol.7
atau mau liat gambar sexy abg https://goo.gl/8QSaFv atau tante sexy https://goo.gl/Hm3qfT berita bola pun ada https://goo.gl/ltFSUY yuk berkunjung

Prediksi bola dan berita

Abg Sexy Pamer toket

Jablay pamer meki

Agen terpercaya MAXBET

Agen resmi terpercaya SBO*BET

Pengertian ASEAN Adalah mengatakan...

Bagus, terima kasih yah pengertian ASEAN ini

Unknown mengatakan...

aa


































































aa

Posting Komentar

Selasa, 20 Mei 2014

KERJASAMA INDONESIA DALAM ASEAN



BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asia Tenggara meliputi Semenanjung Indocina dan Melayu serta beberapa kepulauan di sekitarnya. Terdiri atas sebelas negara yang dapat dibedakan menjadi dua kawasan, yaitu kawasan benua (Myanmar, Thailand, Kampuchea, Laos, Vietnam, dan Malaysia Barat) dan kawasan kepulauan (Malaysia Timur, Singapura, Brunei Darussalam, Indonesia, Timor Leste, dan Filipina). 
Di wilayah Asia khususnya Asia Tenggara terdapat sebuah bentuk kerjasama yang dituangkan dalam sebuah organisasi bernama ASEAN. Kerjasama regional ini berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967 oleh 5 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Kelima negara tersebut menyepakati Deklarasi Bangkok yang isi pokoknya adalah bahwa mereka bersepakat untuk bekerjasama dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendorong tercapainya perdamaian regional. Keanggotaan ASEAN mengalami perkembangan ketika Brunei Darussalam diterima sebagai anggota penuh pada tanggal 8 Januari 1984, dan Vietnam menambah jumlah anggota ASEAN menjadi 7 setelah resmi diterima sebagai anggota pada tanggal 28 Juli 1995. Keikutsertaan Myanmar dan Laos menambah anggota ASEAN menjadi 9 anggota.
1.2 Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah latar belakang berdirinya ASEAN?
2.      Apa tujuan dibentuknya ASEAN?
3.      Bagaimanakah peran Indonesia dalam ASEAN?
4.      Apa sajakah bentuk-bentuk kerjasama Indonesia dalam ASEAN?
5.      Apa keuntungan bagi Indonesia bergabung dalam ASEAN?


1.3 Tujuan
1.      Untuk mengetahui latar belakang berdirinya ASEAN.
2.      Untuk mengetahui tujuan dibentuknya ASEAN.
3.      Untuk mengetahui peran Indonesia dalam ASEAN.
4.      Untuk mengetahui bentuk-bentuk kerjasama Indonesia dalam ASEAN.
5.      Untuk mengetahui keuntungan bagi Indonesia bergabung dalam ASEAN.


BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang ASEAN
Letak  Asia  Tenggara  sangat  strategis. Kekayaan  alamnya  sangat  melimpah. Ini  membuat  bangsa  lain  menjadi  iri  dan  ingin  menguasainya. Buktinya, sejak  abad  ke-15  bangsa  Eropa  sudah  mengacak-acak  Asia  Tenggara. Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis, Amerika  Serikat, dan  Belanda  ke  Asia  Tenggara  tidak  hanya  ingin  berdagang. Penjajahan  bangsa  Inggris  atas  Malaysia, Singapura, Myanmar, dan  Indonesia; Penjajahan  bangsa  Spanyol  dan  Amerika  Serikat  atas  Filipina; penjajahan  bangsa  Belanda  atas  indonesia; penjajahan  bangsa  Prancis  atas  laos, Kampuchea, dan  Vietnam; serta  penjajahan  bangsa  Portugis  atau  Timor-Timur  adalah  contoh  nyata  betapa  besar  keinginan  bangsa  Eropa  dan  Amerika  menguasai  Asia  Tenggara. Terbentuk pada tahun 8 Agustus 1967 ditandai dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok. Pada saat itu, Deklarasi Bangkok ditandatangini oleh lima perwakilan negara yaitu Mentri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina.
Negara-negara  yang  dijajah  tersebut  akhirnya  dapat  melepaskan  diri  dari  penjajahan. Mereka  merasa  senasib  dan  memiliki  banyak  persamaan. Persamaan-persamaan  tersebut  menimbulkan  perasaan  setia kawan. Akhirnya, ada  lima  negara  di  wilayah  Asia  Tenggara  sepakat  untuk  membentuk  sebuah  organisasi. Kelima  negara  tersebut  adalah  Indonesia, malaysia, Thailand, Singapura, dan  Filipina.
       Pada  tanggal  5-8  Agustus  1967  kelima  negara  tersebut  mengadakan  pertemuan  di  tepi  Pantai  Bangsaem, bangkok, Thailand. Pertemuan  tersebut  dihadiri  oleh  lima  orang  yang  merupakan  wakil  dari  lima  negara. Kelima  orang  tersebut  sebagai  berikut.
  1. Adam  Malik; Menteri  Presidium  Urusan  Politik/Menteri  Luar  Negeri  indonesia.
  2. Tun  Abdul  Razak; Wakil  Perdana  Menteri  Pembangunan  Malaysia.
  3. Thanat  khoman; Menteri  Luar  Negeri  Thailand.
  4. S. Rajaratnam; Menteri  Luar  Negeri  Singapura.
  5. Narciso  Ramos, Menteri  Luar  Negeri  Filipina.
Pada  tanggal  8  Agustus  1967  di  Bangkok, Thailand  dan  melalui  penandatanganan  Deklarasi  Bangkok oleh  Menteri  Luar  Negeri  Filiphina, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan  Singapura, maka  dibentuklah  sebuah  organisasi, yaitu  ASEAN  (Association  of  South  East  Asian  Nation). ASEAN didirikan pada saat perang dingin berlangsung, hal itu yang membedakan ASEAN dengan organisasi internasional lainnya. ASEAN bukan merupakan organisasi regional pertama yang ada di Asia Tenggara. Sebelum ASEAN terbentuk terdapat beberapa organisasi regional di Asia Tenggara namun ruang lingkup dan anggota negara yang terbatas yaitu SEATO (Southeast Asia Treaty Organiszation), ASA (Association of South East Asia), dan Maphilindo. Berdirinya ASEAN merupakan hasil dari rasa kepercayaan yang tinggi terhadap sesama anggotanya. Adanya rasa kepercayaan yang tinggi dan keinginan untuk tetap menjaga hubungan baik dengan sesama negara di Asia Tenggara mendorong terbentuknya ASEAN. Pada awal mula pembentukan ASEAN beranggotakan lima negara yaitu Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand dan Philipina. Kelima negara tersebut merupakan negara pemrakarsa ASEAN. Keanggotaan ASEAN terbuka untuk negara-negara Asia Tenggara, oleh karena itu, pada perkembangannya negara-negara Asia Tenggara lainnya turut bergabung dalam ASEAN diantaranya yaitu Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja. Negara-negara anggota ASEAN memiliki bentuk pemerintahan yang berbeda-beda, oleh karena itu, negara-negara ASEAN memiliki prinsip non interference yaitu prinsip yang tidak mencampuri urusan negara lain.

Factor-factor terbentuknya ASEAN dibedakan menjadi factor internal dan eksternal sebagai berikut:
§  Factor internal, yaitu adanya tekad bersatu untuk memperjuangkan kepentingan bersama dan sama-sama sebagai bekas negara jajahan barat.
§  Faktor eksternal yaitu adanya perang Vietnam (Indo-Cina) dan sikap RRC ingin mendominasi Asia Tenggara
Mula-mula  anggota  ASEAN  hanya  lima  negara, yaitu  Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura  dan  Filiphina. Pada  tanggal  7  Januari  1984, negara  Brunei  Darussalam  menjadi  anggota  keenam  ASEAN. Selanjutnya, pada  tanggal  28  Juli  1995, negara  Vietnam  menjadi  anggota  ketujuh  ASEAN. Negara  Laos  dan  Myanmar  menjadi  anggota  kedelapan  dan  kesembilan  ASEAN  pada  tanggal  23  Juli  1997. Kampuchea  tidak  mau  ketinggalan. Negara  ini  bergabung  menjadi  anggota  kesepuluh  ASEAN  pada  tanggal  16  Desember  1998.  Pada  saat  ini, kesepuluh  negara  di  Asia  Tenggara  itulah  yang  menjadi  anggota  ASEAN.
2.2 Tujuan ASEAN
Tujuan  pembentukan  ASEAN  tertuang  dalam  Piagam  ASEAN  yang  memuat  hal-hal  sebagai  berikut:
1.      Memelihara  dan  meningkatkan  perdamaian, keamanan, dan  stabilitas  serta  lebih    memperkuat  nilai-nilai  yang  berorientasi  pada  perdamaian  di  kawasan;
2.      Meningkatkan  ketahanan  kawasan  dengan  memajukan  kerja  sama  politik, keamanan, ekonomi, dan  sosial  budaya  yang  lebih  luas;
3.      Mempertahankan  Asia  Tenggara  sebagai  Kawasan  Bebas  Senjata  Nuklir  dan  bebas  dari  semua  jenis  senjata  pemusnah  massal  lainnya;
4.      Menjamin  bahwa  rakyat  dan Negara-Negara  Anggota  ASEAN  hidup  damai  dengan  dunia  secara  keseluruhan  di  lingkungan  yang  adil, demokratis, dan  harmonis
5.      Menciptakan  pasar  tunggal  dan  basis  produksi  yang  stabil, makmur, sangat  kompetitif, dan  terintegrasi  secara  ekonomis  melalui  fasilitasi  yang  efektif  untuk  perdagangan  dan  investasi, yang  di  dalamnya  terdapat  arus  lalu  lintas  barang, jasa-jasa  dan  investasi  yang  bebas; terfasilitasinya  pergerakan  pelaku  usaha, pekerja  profesional, pekerja  berbakat  dan  buruh; arus  modal  yang  lebih bebas;
6.      Mengurangi  kemiskinan  dan  mempersempit  kesenjangan  pembangunan  di  ASEAN  melalui  bantuan  dan  kerja  sama  timbal  balik;
7.      Memperkuat  demokrasi, meningkatkan  tata  kepemerintahan  yang  baik  dan  aturan  hukum, dan  memajukan  serta  melindungi  hak  asasi  manusia  dan  kebebasan-kebebasan  fundamental, dengan  memperhatikan  hak-hak  dan  kewajiban-kewajiban  dari  Negara-Negara  Anggota  ASEAN;
8.      Menanggapi  secara  efektif, sesuai  dengan  prinsip  keamanan  menyeluruh, segala  bentuk  ancaman, kejahatan  lintas-negara  dan  tantangan  lintas  batas;
9.      Memajukan  pembangunan  berkelanjutan  untuk  menjamin  perlindungan  lingkungan  hidup  di  kawasan, sumber  daya  alam  yang  berkelanjutan, pelestarian  warisan  budaya, dan  kehidupan  rakyat  yang  berkualitas  tinggi;
10.  Mengembangkan  sumber  daya  manusia  melalui  kerja  sama  yang  lebih  erat  di  bidang  pendidikan  dan  pembelajaran  dan  sepanjang  hayat, serta  di  bidang  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi, untuk  pemberdayaan  rakyat  ASEAN  dan  penguatan  Komunitas  ASEAN;
11.  Meningkatkan  kesejahteraan  dan  penghidupan  yang  layak  bagi  rakyat ASEAN  melalui  penyediaan  akses  yang  setara  terhadap  peluang  pembangunan  sumber  daya  manusia, kesejahteraan  sosial, dan  keadilan;
12.  Memperkuat  erja  sama  dalam  membangun  lingkungan  yang  aman  dan terjamin  bebas  dari   narkotika  dan  obat-obat  terlarang  bagi  rakyat  ASEAN;
13.  Memajukan  ASEAN  yang  berorientasi  kepada rakyat  yang  di  dalamnya  seluruh  lapisan  masyarakat  didorong  untuk  berpartisipasi  dalam, dan  memperoleh  manfaat  dari, proses  integrasi  dan  pembangunan  komunitas  ASEAN;
14.  Memajukan  identitas  ASEAN  dengan  meningkatkan  kesadaran  yang  lebih  tinggi  akan  keanekaragaman  budaya  dan  warisan  kawasan; dan
15.  Mempertahankan  sentralitas  dan  peran  proaktif  ASEAN  sebagai  kekuatan  penggerak  utama  dalam  hubungan  dan  kerja  samanya  dengan para  mitra  eksternal  dalam  arsitektur  kawasan  yang  terbuka, transparan, dan  inklusif.
Tujuan  ASEAN yang tercantum  dalam  Deklarasi  bangkok, yaitu :
  1. Mempercepat  pertumbuhan  ekonomi, kemajuan  sosial, dan  perkembangan  kebudayaan  di  kawasan  Asia  Tenggara;
  2. Meningkatkan  perdamaian  dan  stabilitas  regional;
  3. Meningkatkan  kerja  sama  di  bidang  ekonomi, sosial, teknik, ilmu  pengetahuan, dan  administrasi;
  4. Meningkatkan  kerja  sama  di  bidang  pertanian, industri, perluasan  perdagangan, perbaikan  sarana  pengangkutan  dan  komunikasi, serta  peningkatan  taraf  hidup  rakyat;
  5. Memelihara  kerja  sama dengan  organisasi-organisasi  internasional  dan  regional  agar  semakin  mempererat  anggota  ASEAN;
           Secara  singkat  dapat  disebutkan  bahwa  maksud  dan  tujuan  didirikannya  ASEAN  adalah  untuk  meningkatkan  kerja  sama  di  bidang  ekonomi, sosial, budaya, dan  politik, serta  mewujudkan  ketertiban  dan  perdamaian  di  kawasan  Asia  Tenggara.
2.3 Peran Indonesia dalam ASEAN
Sejak Asean berdiri, Indonesia telah mengambil peran yang sangat penting. Peran pertama Indonesia ditunjukkan dengan ikut mendirikan Asean. Selanjutnya Indonesia diberi kepercayaan sebagai penyelenggara KTT Asean I. KTT ini dilaksanakan di Bali pada tanggal 23-24 Februari 1976. Salah satu kesepakatan yang dihasilkan KTT Asean I adalah pembentukan Sekretariat Asean di Jakarta. Adapun yang menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asean pertama adalah H.R. Dharsono, seorang putra Indonesia. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa negara kita cukup berperan besar dalam Asean. Indonesia juga berperan dalam menciptakan perdamaian. Indonesia banyak membantu negara-negara anggota Asean lain yang sedang mengalami konflik. Indonesia pernah menjadi penengah konflik antara Vietnam dan Kamboja. Konflik ini terjadi karena Vietnam menduduki Kamboja. Indonesia menjadi penengah kedua belah pihak sejak tahun 1987. Akhirnya, pada Konferensi Paris untuk Kamboja tahun 1991, Kamboja dan Vietnam menyepakati perjanjian damai.

Peran penting lainnya adalah saat Indonesia menjadi penengah antara Pemerintah Filipina dan Moro National Front Liberation (MNLF). Baik Pemerintah Filipina maupun MNLF sepakat untuk melakukan pertemuan di Indonesia dan membuat perjanjian damai.
  • Pada KTT Asean ke-9 tanggal 7‒8 Oktober 2003 di Bali, Indonesia mengusulkan pembentukan Komunitas Asean (Asean Community). Komunitas ini mencakup bidang keamanan, sosial-kebudayaan, dan ekonomi.
  • Pada tahun 2004, Indonesia menjadi negara yang memimpin ASEAN. Selama memimpin, Indonesia menyelenggarakan serangkaian pertemuan. Di antara pertemuan itu adalah Pertemuan Tingkat Menteri Asean (Asean Ministerial Meeting), Forum Kawasan Asean (Asean Regional Forum), Pertemuan Kementerian Kawasan mengenai Penanggulangan berbagai masalah yang terjadi, dan beberapa pertemuan lainnya.
  • Menjadi tuan rumah pertemuan khusus pasca Gempa Bumi dan Tsunami pada Januari 2005. Pertemuan ini bertujuan untuk membicarakan tindakan-tindakan mengatasi bencana Tsunami pada 26 Desember 2004. Negara Asean yang terkena tsunami adalah Indonesia, Thailand, dan Malaysia.
  • Pada bulan Agustus 2007 diresmikan Asean Forum 2007 di Jakarta. Forum ini diselenggarakan untuk mendukung terwujudnya Komunitas Asean 2015 diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi Asean ke-40.
  • Pada KTT Asean ke 19 tanggal 17-19 November 2011 Indonesia kembali menjadi tuan rumah, salah satu catatan penting peran Indonesia dalam Asean adalah kesepakatan Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara atau Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ). Traktat yang sebelumnya sudah disusun di Bangkok, Thailand akhirnya bisa diratifikasi selama Indonesia menjadi Ketua ASEAN. Lewat traktat ini, negara-negara anggota berkewajiban untuk tidak mengembangkan, memproduksi, atapun membeli, mempunyai atau menguasai senjata nuklir.
2.4 Bentuk-bentuk Kerjasama Indonesia Dalam ASEAN
Bentuk-bentuk kerjasama Indonesia dalam ASEAN meliputi berbagai bidang, diantaranya kerjasama dalam bidang ekonomi, perdagangan dan pariwisata, sektor pangan, pertanian dan kehutanan, sektor industri, pertambangan dan energi , sektor keuangan dan perbankan,  dan kerjasama dalam bidang sosial budaya, pendidikan serta kerjasama dengan pihak swasta.

1.      Kerjasama di Bidang Ekonomi 
Sejak KTT I di Bali tahun 1976, para menteri ekonomi ASEAN telah meningkatkan kegiatan mereka. Dalam Deklarasi Kesepakatan ASEAN dinyatakan bahwa dalam rangka kerjasama di bidang ekonomi beberapa program kegiatan telah disetujui, yaitu antara lain :
§  Komoditi utama, terutama pangan dan energy
§  Kerjasama di bidang industri
§  Kerjasama di bidang perdagangan
§  Pendekatan bersama atas persoalan komoditi internasional dan persoalan ekonomi di luar kawasan ASEAN
§  Mekanisme kerjasama ekonomi ASEAN.

2.      Sektor Perdagangan dan Pariwisata 
Kegiatan-kegiatan sektor ini telah mencapai banyak hasil yang nyata. Sejak bulan Januari 1978 telah berlaku perjanjian Preferensi Perdagangan. Perjanjian tersebut telah disahkan oleh kelima negara anggota ASEAN pada tahun 1977. Selama ini pengurangan tarif pada umumnya berkisar antara 10%-20%. Pengurangan sebesar ini dirasakan sangat kurang dan mulai tahun 1981 diharapkan semua negara ASEAN dapat melaksanakan pengurangan sampai 20%-25% untuk komoditi yang tercantum dalam PTA. 
Dalam upaya meningkatkan ekspor, diusahakan kerjasama dengan pemerintah Belanda dan Pasar Bersama Eropa. Selanjutnya pada tahun 1981 telah dibuka ASEAN Trade Promotin Centre di Rotterdam yang didahului oleh suatu ASEAN Food Fair. Dalam rangka mengingkatkan ekspor ke Jepang dan untuk menggalakkan investasi serta arus wisata Jepang ke Negara-negara ASEAN, dengan kerjasama pemerintahan Jepang, telah didirikan ASEAN Promotion Centre Of Trade, Investment and Tourism di Tokyo. Dalam sector pariwisata ini sendiri telah diusulkan sebuah proyek mengenai ASEAN sebesar 25% potongan tarif biasa dalam rangka kerjasama dengan perusahaan-perusahaan penerbangan ASEAN.

3.      Sektor Pangan, Pertanian dan Kehutanan 
Sesuai dengan kesepakatan ASEAN, salah satu program kerjasama ASEAN yang sangat penting adalah dalam bidang pangan. Sebagi kelanjutan kerjasama dalam bidang pangan tersebut, pada tanggal 4 Oktober 1979 para Menteri Luar Negeri ASEAN telah menandatangani ASEAN Security Reserver Agreement. Cadangan tersebut mengutamakan beras dan dititikberatkan untuk keperluan darurat tanpa terlalu mempersoalkan masalah harga. Jumlah penyangga beras yang telah disepakati dalam Food Security Reserve tersebut dibagi di antara keenam Negara ASEAN.

4.      Sektor Industri, Pertambangan dan Energi 
Pada tahun 1978 telah diselesaikan suatu Draft Basic Agreement In ASEAN Industrial Projects (Konsep Persetujuan Dasar tentang Proyek-Proyek Industri ASEAN). Kemudian perjanjian tersebut ditandatangani oleh Menteri-Menteri Luar Negeri ASEAN pada tahun 1980. Dalam hubungan ini, pada tahap pertama telah disepakati pendirian sebuah proyek industry ASEAN di tiap-tiap Negara anggota yakni :
1. Proyek Pupuk Urea di Indonesia
2. Proyek Pupuk Urea di Malaysia
3. Proyek Super Fosfat di Filipina
4. Proyek Mesin Diesel di Singapura
5. Proyek Abu Soda di Thailand

5.      Sektor Keuangan dan Perbankan 
Pada tahun 1981 atas usaha ASEAN Banking Council (Dewan Perbankan ASEAN) telah dibentuk ASEAN Finance Coorporation dengan Modal US $100 juta. Jumlah ini dibagi rata antara negara-negara ASEAN.
ASEAN Swap Arrangement (Rencana Swap ASEAN) adalah persetujuan yang ditandatangani pada tanggal 5 Agustus 1977. Badan ini memungkinkan salah satu Negara anggota yang menghadapai masalah likuiditas untuk menukarkan mata uangnya ke dalam US $ 100 juta, kemudian dinaikkan menjadi US $ 200 juta melalui persetujuan tambahan yang ditandatangani pada tanggal 26 September 1978

6.      Bidang Sosial Budaya 
Di dalam Deklarasi Kesepakatan ASEAN (Declaration Of ASEAN Concord) khususnya untuk bidang sosial budaya ditetapkan kerangka kerjasama sebagai berikut:
- Dalam bidang sosial
1.      Kerjasama dalam bidang pembangunan sosial, dengan penekanan pada kesejahteraan golongan berpendapatan rendah dan penduduk pedesaan, melalui perluasan kesempatan kerja yang produktif dengan pembayaran yang wajar.
2.      Bantuan bagi ikut sertanya secara aktif semua aktor dan lapisan masyarakat ASEAN, terutama kaum wanita dan pemuda, dalam usaha pembangunan.
3.      Intensifikasi dan perluasan kerjasama yang telah ada dalam menanggulangi masalah perkembangan penduduk di dalam wilayah ASEAN dan dimana mungkin, menyusun teori strategi baru dalam bekerjasama dengan badan-badan internasional yang bersangkutan.
4.      Intensifikasi kerjasama antar Negara anggota sebagaimana juga dengan badan-badan internasional yang berhubungan dengan itu dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika dan pengedaran obat bius secara tidak sah.

- Dalam bidang Kebudayaan dan Penerangan
1.      Perkenalan ASEAN dan Negara-negara anggotanya melalui sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya.
2.      Bantuan kepada cendekiawan, penulis, artis, dan wakil mass media ASEAN untuk memungkinkan mereka memainkan peranan yang lebih aktif dalam memupuk rasa kepribadian dan persahabatan regional.
3.      Menyebarluaskan pengkajian masalah-masalah Asia Tenggara melalui kerjasama yang lebih erat antara lembaga-lembaga nasional.
7.      Kerja  Sama  Politik  dan  Keamanan
Kerja  sama  ini  ditujukan  untuk  menciptakan  keamanan, stabilitas  dan  perdamaian  khususnya  di  kawasan  ASEAN  dan  umumnya  di  dunia. Kerja  sama    dalam  bidang  politik  dan  keamanan  dilakukan  menggunakan  alat  politik, seperti  berikut  ini.
a)      kawasan  Damai, Bebas  Dan  Netral  (Zone  of  Peace, Freedom  And  Neutrality/ZOPFAN);
b)      Traktat  Persahabatan  dan  erja  Sama  (Treaty  of  Amity  and  Cooperation/TAC  in  Southeast  Asia);
c)      Kawasan  Bebas  Senjata  Nuklir  di  Asia  Tenggara  (Treaty  on  Southeast  Asia  Nuclear  Weapon-Free  Zone/SEANWFZ). 
Selain  ketiga  instrumen  politik  tersebut, terdapat  pula  forum  kerja  sama  dalam  bidang  politik  dan  keamanan  yang  disebut  ASEAN  Regional  Forum  (ARF). Beberapa  bentuk  kerja  sama  politik  dan  keamanan  di  ASEAN, antara  lain  sebagai  berikut.
a)      Traktat  Bantuan  Hukum  Timbl  Balik  di  Bidang  Pidana  (Treaty  on  Mutual  Legal  Assistance  in  Criminal  Matters/MLAT).
b)      Konvensi  ASEAN  tentang  Pemberantasan  Terorisme  (ASEAN  Convention  on  Counter  Terrorism/ACCT). 
c)      Pertemuan  para  Menteri  Pertahanan  (Defence  Ministers  Meeting/ADMM)  yang  bertujuan  untuk  mempromosikan  perdamaian  dan  stabilitas  kawasan  melalui  dialog  serta  kerja  sama  di  bidang  pertahanan  dan  keamanan.
d)     Penyelesaian  sengketa  Laut  Cina  Selatan.
e)      Kerja  sama  pemberantasan  kejahatan  lintas  negara  yang  mencakup  pemberantasan  terorisme, perdagangan  obat  terlarang, pencucian  uang, penyelundupan  dan  perdagangan  senjata  ringan  dan  manusia, bajak  laut, kejahatan  internet, dan  kejahatan  ekonomi  internasional;
f)       Kerja  sama  di  bidang  hukum; bidang  imigrasi  dan  kekonsuleran; serta  kelembagaan  antarparlemen.
8.      Pendidikan dan Beasiswa 
Beberapa tahun belakangan ini kegiatan ASEAN di bidang pendidikan sangat besar. Diantara kegiatan yang sangat menarik adalah di bidang pemberia beasiswa kepada para siswa dan mahasiswa dari Negara-negara ASEAN. Institute Tekhnologi Asia di Bangkok setiap tahun menerima mahasiswa dari Negara-negara ASEAN untuk mempelajari dan mendalami satu bidang tertentu atas biaya pemerintah Amerika Serikat.
Dalam hal ini pemerintah Singapura setiap tahun menawarkan beasiswa kepada Negara-negara ASEAN lainnya. Untuk periode 1981-1982 telah ditawarkan sebanyak 93macam latihan khusus. Diantara latihan yang dberikan adalah penglolaan jasa pelabuhan udara, kesehatan dan keselamatan kerja industri, komunikasi bahari dan lain-lain.
Negara-negara ASEAN untuk tahun 1980-1981 memanfaatkan beasiswa untuk belajar di Universitas di Negara-negara ASEAN sendiri dan Jepang atas biaya yang diberikan oleh ASEAN-Japan Scholarship Fund (Dana Beasiswa ASEAN-Jepang). Juga ada beasiswa yang diberikan oleh Negara Belgia.
Bantuan Negara ketiga
Perhatian Negara ketiga terhadap ASEAN makin lama semakin besar. Perhatian itu antara lain berupa bantuan-bantuan yang diberikan oleh Jepang, Australia, Amerika Serikat, dan Masyarakat Eropa.

9.      Kerjasama dengan Pihak Swasta 
Para Menteri Ekonomi ASEAN telah menyetujui suatu kebijaksanaan untuk meningkatkan peran serta pihak swasta ASEAN dalam kerjasama ASEAN. Kamar dagang dn Industri ASEAN (ASEAN Chamber Of Commerce and Industri-CCI) adalah suatu badan swasta ASEAN yang menghimpun dan mengkoordinasikan kerjasama sektor swasta ASEAN.
Dalam hubungan ini ASEAN-CCI telah mengambil prakarsa bagi pendirian proyek industri komplementasi ASEAN dan industri ASEAN, ASEAN Industrial Joint Venture. Kini telah mulai pula diadakan kontak dengan kelompok kerja Pangan, Pertanian dan Kehutanan (Working Group On Food, Agriculture dan Foresty).


2.5 Keuntungan Indonesia Tergabung dalam ASEAN
Sebagai  sebuah  organisasi regional  di  kawasan  Asia  tenggara  yang  bersifat  non  militer  dan  non  politik, ASEAN  telah  mampu  menciptakan  stabilitas, perdamaian, dan  keteraturan  di  kawasan  sehingga  membantu  Indonesia  untuk  melanjutkan  program-program  pembangunan  di segala  bidang  dan  mendorong  Indonesia  untuk  menjadi  bangsa  yang  lebih  maju. Pada  intinya  hubungan  Indonesia  dengan  ASEAN  saling  menguntungkan.



BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ASEAN  (Association  of  South  East  Asian  Nation)   merupakan  organisasi  regional  di  kawasan Asia  Tenggara. ASEAN  didirikan  oleh  bangsa bangsa  Asia  Tenggara  atas  dasar  persamaan  nasib  dan  kepentingan  bersama. Lima  negara  yang  sepakat  menjadi  pelopor  membentuk  ASEAN  adalah  Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura  dan  Filipina. Organisasi  ini  didirikan  pada  tanggal  8  Agustus  1967  di  Bangkok, Thailand  dan  melalui  penandatanganan  Deklarasi  Bangkok oleh  Menteri  Luar  Negeri  Filiphina, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan  Singapura.
          Pada  awalnya, negara-negara  anggota  ASEAN  hanya  berjumlah  lima, namun  beberapa  tahun  setelah  berdirinya  ASEAN, lima  negara  lainnya  bergabung  ke  dalam  Anggota  ASEAN  secara  bertahap. Tujuan  didirikannya  ASEAN  adalah  untuk  meningkatkan  kerja  sama  di  bidang  ekonomi, sosial, budaya, dan  politik, serta  mewujudkan  ketertiban  dan  perdamaian  di  kawasan  Asia  Tenggara.
3.2 Saran
          Negara  kita, Indonesia  merupakan  salah  satu  anggota  ASEAN. Untuk  itu, kita  harus  membantu  mewujudkan  cita-cita  atau  tujuan  dari  ASEAN  itu  sendiri. Karena  bagaimanapun, tujuan  tersebut  merupakan  keinginan  dari   bangsa  kita  sendiri. Selain  itu, sebagai  negara  anggota  ASEAN  yang  terbesar, kita  harus  lebih  menunjukan  patisipatif  kita  dalam  mewujudkan  tujuan  tersebut.
Dalam proses pembuatan makalah ini, disadari ataupun tidak masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dalam penyempurnaan penulisan makalah ini, oleh karena itu perlu kiranya pembaca memperdalam lagi kajian mengenai topik yang dibahas khususnya menyangkut detailnya pokok bahasan kajian. Sehingga diharapkan pembaca dapat menghubungkan serta membandingkan makalah ini dengan literatur yang relevan guna memperoleh informasi atau pengetahuan yang sempurna. Kepada para pembaca hendaknya tidak hanya mengacu pada makalah ini, dan dimohon kritik dan saran didalam makalah ini.


                                                                                       


DAFTAR PUSTAKA
ASEAN Selayang Pandang, DIREKTORAT JENDERAL KERJASAMA ASEAN          DEPARTEMEN LUARNEGERI REPUBLIK INDONESIA 2007.
CPF. Luhulima,dkk, Masyarakat Asia Tenggara Menuju Komunitas ASEAN 2015
May, Rudi. 2008. Administrasi dan Organisasi Internasional. Bandung: Pustaka Pelajar
Wirhayanto, A. Kardiyat. 2013. Sejarah Asia Tenggara : Dari Awal Tumbuhnya Nasionalisme Sampai Terbangunnya Kerja Sama Asean. Diandra Primamitra.
THE ASEAN CHARTER, 2007.http://www.kompas.com. Edisi Selasa 11 Agustus 2009, Djauhari Oratmangun Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Departemen Luar Negeri RI. Diakses pada Sabtu, 21Nopember 2009





4 komentar:

Ayida mengatakan...

makasih ya tapi saya beri saran agar leih jelas lagi tahu gak sih

Unknown mengatakan...

mau main taruhan bola online, aman dan terpercaya. agent sbo ibc maxbet resmi. dengan promo bonus member baru dafftar segera di https://goo.gl/OQKZcJ
Whatsapp : +8498764303
BBM : 7AABD79C
WeChat : fifagol
LINE : fifagol
Bank Support : BCA, MANDIRI, BNI, BRI
Facebook : https://www.facebook.com/fifa.gol.7
atau mau liat gambar sexy abg https://goo.gl/8QSaFv atau tante sexy https://goo.gl/Hm3qfT berita bola pun ada https://goo.gl/ltFSUY yuk berkunjung

Prediksi bola dan berita

Abg Sexy Pamer toket

Jablay pamer meki

Agen terpercaya MAXBET

Agen resmi terpercaya SBO*BET

Pengertian ASEAN Adalah mengatakan...

Bagus, terima kasih yah pengertian ASEAN ini

Unknown mengatakan...

aa


































































aa